Tampilkan postingan dengan label ini. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ini. Tampilkan semua postingan
Selasa, 17 Desember 2013
Punya Anak Berbobot 300 Kg Rumah Perempuan Ini di Gusur

Seorang pria dengan berat badan 300 kilogram Joseph DiBenedetto mengatakan, bobotnya yang sangat berat membuat rumah ibunya terancam digusur. Ibunya pun masih memperdebatkan masalah penggusuran itu di pengadilan.
DiBenedetto yang menderita penyakit obesitas itu juga dibenci oleh sejumlah pemilik lahan yang menyewakan rumahnya untuk keluarga DiBenedetto. Bobot tubuhnya yang sangat besar merusak tangga dan melubangi lantai rumah.
"Ketika tangga rusak, saya langsung disalahkan. Saya pun selalu disalahkan dalam segala hal yang muncul di sini. Hidup menjadi tampak sulit dari hari ke hari," ujar DiBenedetto, seperti dikutip News 8, Jumat (16/3/2012).
DiBenedetto yang menderita penyakit obesitas itu juga dibenci oleh sejumlah pemilik lahan yang menyewakan rumahnya untuk keluarga DiBenedetto. Bobot tubuhnya yang sangat besar merusak tangga dan melubangi lantai rumah.
"Ketika tangga rusak, saya langsung disalahkan. Saya pun selalu disalahkan dalam segala hal yang muncul di sini. Hidup menjadi tampak sulit dari hari ke hari," ujar DiBenedetto, seperti dikutip News 8, Jumat (16/3/2012).

"Ketika saya masih remaja, masalah ini tidak terlalu besar, namun saat ini, saya digusur karena obesitas, dan hal itu sangat tidak masuk akal," imbuhnya.
Kerusakan-kerusakan yang ada di rumahnya dinilai cukup fatal, ibunda dari DiBenedetto mengatakan, lantai rumah yang berlubang sangat berbahay bagi cucu-cucunya yang masih kecil.

DiBenedetto juga tidak dapat bekerja karena obesitasnya, pria berusia 25 tahun itu mengatakan, dirinya makin bertambah gemuk ketika dia dan ibunya pindah rumah empat tahun yang lalu. Saat ini, DiBenedetto menghabiskan waktunya dengan duduk di kursi dan menghirup oksigen yang ada di dalam tangki.
Pemilik lahan itu bahkan terus berjuang untuk menjelaskan ke keluarga DiBenedetto bahwa dirinya tidak ingin DiBenedetto dan ibunya menjadi konsumen yang menyewa lahan tempat tinggalnya.
sumber : www.okezone.com
Senin, 16 Desember 2013
Anjing Ini Tunggui Makam Tuannya Selama 6 Tahun
Seekor anjing jenis German Shepherd menolak meninggalkan makam tuannya selama enam tahun di Villa Carloz Paz, sebuah kota di provinsi Cordoba, Argentina, seperti dilaporkan The Sun.

Menurut pemiliknya, anjing bernama Capitan itu kabur dari rumah setelah tuannya, Miguel Guzman, meninggal pada 2006. Seminggu kemudian, keluarga Guzman menemukan Capitan sedang melolong di makam Guzman. Sejak itu, Capitan jarang sekali meninggalkan makam tuannya itu.
Guzman membawa Capitan sebagai hadiah bagi Damian, putranya yang berumur 13 tahun, pada 2005. Sayangnya, Guzman meninggal pada Maret tahun berikutnya.
Seusai pemakaman, keluarga itu tidak lagi mendapati Capitan di rumah mereka.

Veronica, istri mendiang Guzman, mengatakan, "Kami mencari dia (Capitan) ke mana-mana, tapi dia hilang begitu saja. Kami mengira dia tertabrak dan mati."
"Pada hari Minggu berikutnya, kami mengunjungi makam (Miguel Guzman) dan Damian mengenali anjing peliharaannya itu. Capitan mendatangi kami, menggonggong dan melolong, seperti menangis," tutur Veronica.
Menurut Veronica, mereka tidak pernah membawa Capitan ke makam. Jadi, mereka bingung bagaimana anjing itu berhasil menemukan makam tuannya.
"Kami ke makam lagi pada Minggu berikutnya dan dia ada di sana lagi. Kali ini dia ikut kami pulang dan sempat tinggal di rumah selama beberapa saat, tapi kembali lagi ke makam waktu hari mulai gelap," papar Veronica.
"Menurut saya, dia tidak ingin meninggalkan Miguel sendirian di makam."

Direktur tempat pemakaman umum itu, Hector Baccega, mengaku ingat sekali hari ketika melihat anjing itu untuk kali pertama.
"Suatu hari dia muncul, sendirian, dan menjelajah area pemakaman sampai dia menemukan makam tuannya," kenang Baccega.
"Selama siang hari dia kadang-kadang berjalan di sekeliling pemakaman, tapi selalu kembali ke makam itu. Dan setiap hari, pada pukul enam sore, dia berbaring di atas makam itu dan tetap di situ sepanjang malam."

Menurut Baccega, para pegawai di Villa Carlos Paz, Argentina tengah, memberi makan dan memelihara Capitan.
Damian, putra Miguel Guzman, mengatakan, "Saya beberapa kali membawa Capitan pulang, tapi dia selalu kembali ke makam. Saya rasa dia akan terus berada di sana sampai mati. Dia menjagai Ayah."
Capitan mengingatkan pada kisah Hachiko, seekor anjing yang menunggu kedatangan tuannya di sebuah stasiun kereta api di Jepang setiap hari selama sembilan tahun sejak Mei 1925, setelah Hidesaburo Ueno, tuannya, meninggal di tempat kerja.
Sumber :
kompas.com
ReadFull Article ..
Menurut pemiliknya, anjing bernama Capitan itu kabur dari rumah setelah tuannya, Miguel Guzman, meninggal pada 2006. Seminggu kemudian, keluarga Guzman menemukan Capitan sedang melolong di makam Guzman. Sejak itu, Capitan jarang sekali meninggalkan makam tuannya itu.
Guzman membawa Capitan sebagai hadiah bagi Damian, putranya yang berumur 13 tahun, pada 2005. Sayangnya, Guzman meninggal pada Maret tahun berikutnya.
Seusai pemakaman, keluarga itu tidak lagi mendapati Capitan di rumah mereka.
Veronica, istri mendiang Guzman, mengatakan, "Kami mencari dia (Capitan) ke mana-mana, tapi dia hilang begitu saja. Kami mengira dia tertabrak dan mati."
"Pada hari Minggu berikutnya, kami mengunjungi makam (Miguel Guzman) dan Damian mengenali anjing peliharaannya itu. Capitan mendatangi kami, menggonggong dan melolong, seperti menangis," tutur Veronica.
Menurut Veronica, mereka tidak pernah membawa Capitan ke makam. Jadi, mereka bingung bagaimana anjing itu berhasil menemukan makam tuannya.
"Kami ke makam lagi pada Minggu berikutnya dan dia ada di sana lagi. Kali ini dia ikut kami pulang dan sempat tinggal di rumah selama beberapa saat, tapi kembali lagi ke makam waktu hari mulai gelap," papar Veronica.
"Menurut saya, dia tidak ingin meninggalkan Miguel sendirian di makam."
Direktur tempat pemakaman umum itu, Hector Baccega, mengaku ingat sekali hari ketika melihat anjing itu untuk kali pertama.
"Suatu hari dia muncul, sendirian, dan menjelajah area pemakaman sampai dia menemukan makam tuannya," kenang Baccega.
"Selama siang hari dia kadang-kadang berjalan di sekeliling pemakaman, tapi selalu kembali ke makam itu. Dan setiap hari, pada pukul enam sore, dia berbaring di atas makam itu dan tetap di situ sepanjang malam."
Menurut Baccega, para pegawai di Villa Carlos Paz, Argentina tengah, memberi makan dan memelihara Capitan.
Damian, putra Miguel Guzman, mengatakan, "Saya beberapa kali membawa Capitan pulang, tapi dia selalu kembali ke makam. Saya rasa dia akan terus berada di sana sampai mati. Dia menjagai Ayah."
Capitan mengingatkan pada kisah Hachiko, seekor anjing yang menunggu kedatangan tuannya di sebuah stasiun kereta api di Jepang setiap hari selama sembilan tahun sejak Mei 1925, setelah Hidesaburo Ueno, tuannya, meninggal di tempat kerja.
Sumber :
kompas.com
Selasa, 29 Oktober 2013
Ingin Tau Bagian Dalam Peluru Silahkan Lihat Foto Ini
Seperti apa bagian dalam peluru? Fotografer Austria Sabine Pearlman menunjukkannya pada kita menggunakan teknik Cross-Sections, yakni memotong setengah bagian amunisi hingga terlihat bagian dalamnya.

Sebagai fotografer yang mengenyam pendidikan di Otis College of Art and Design dan berdomisili di Los Angeles, California, Sabine melakukan rangkaian foto bulan Oktober 2012 lalu di sebuah bunker peninggalan Perang Dunia II di Swiss.
Pemotongan peluru dilakukan oleh seorang spesialis amunisi, dan menurut Sabine ada sekitar 900 spesimen amunisi pada proyeknya kali ini. Beberapa fotonya terlihat di bawah ini, dan bila ingin melihat lebih lengkap silahkan berkunjung ke : pearlmanphotography
Pemotongan peluru dilakukan oleh seorang spesialis amunisi, dan menurut Sabine ada sekitar 900 spesimen amunisi pada proyeknya kali ini. Beberapa fotonya terlihat di bawah ini, dan bila ingin melihat lebih lengkap silahkan berkunjung ke : pearlmanphotography

Langganan:
Postingan (Atom)